Sunday, February 05, 2006

Apa untungnya memiliki CCIE buat perusahaan?

Menurut pandangan awam saya sebagai pegawai, beberapa keuntungan memiliki CCIE buat perusahaan adalah:

1. Saving Maintenance Contract Fee
Untuk perusahaan komunikasi berskala besar dengan coverage almost all the nationality,
dan implementasi teknologi yang up to date, maka melibatkan perangkat CISCO adalah
suatu keharusan. Mengingat varian teknologi yang bisa di-implement,
kestabilan,dan technical support yang sudah teruji dalam waktu yang lama.
Untuk pembelian perangkat Cisco (access, distribution, maupun core) pasti melibatkan
Maintenance Contract, dimana itu akan dibayarkan dengan fee yang terpisah dari price
perangkat.
Dengan adanya CCIE employee, setidaknya Technical Maintenance sudah bisa di-handle
internally tanpa membayar Fee tambahan..it saves a lot

2. Menjadi Partner CISCO (Cisco re-seller)
Dengan memiliki CCIE, perusahaan dapat menjalin official partnership dengan Cisco.
Manfaat nya adalah rabat atau special price untuk setiap pembelian langsung perangkat
Cisco. Untuk pembelian perangkat Cisco bagi kebutuhan produksi di perusahaan,
saya memperkirakan perusahaan selama ini telah mengeluarkan jutaan dollar, bayangkan
apabila melakukan pembelian langsung ke Cisco akan mendapat diskon berapa? (sebagai
Cisco partner tentunya). It saves a lot of dollars, man....

3. Advertorial (Company Image, Promotion)
Dengan memiliki certified staff (CCIE, CCNP, etc)....dapat meningkatkan rasa percaya
Customer, Investor dan Relasi Bisnis terhadap perusahaan. Oleh karenanya juga akan
meningkatkan Kredibilitas, Reputasi dan Nilai perusahaan.

Sedangkan versi Cisco, keuntungan memiliki CCIE antara lain:

  • Maintenance of your network is fundamental to protect assets and to ensure seamless operations. The environment is growing more complex with operations conducted over VPNs, wireless, remote access and the Internet. You need proven experts to choose, implement and maintain the solutions required.
  • The risk to operations is significant with the loss of a qualified IT expert. The remaining staff must compensate to avoid disruptions that impact customer satisfaction, reduce productivity or inflict economic loss.
selebihnya bisa dilihat di:

http://www.cisco.com/web/learning/le3/ccie/employers/index.html


CCIE Written R/S 350-001

Menurut Cisco, apabila telah lulus ujian CCIE Witten R/S maka anda adalah 'official candidate' atau kandidat resmi untuk mengikuti final step CCIE R/S Certification track, yaitu : Lab Exam.

Ya, aku telah lulus ujian CCIE Written....finally I made it. Setelah masa persiapan sekitar 6 bulan untuk mengikuti Ujian CCIE R/S Written, hari Jumat tanggal 3 Pebruari 2006 aku menempuh ujian di Prometric Inixindo Senayan. Dengan skor mendekati batas minimal, hasilnya adalah Passed. Sebetulnya aku agak terbebani dengan kenyataan bahwa aku mesti lulus first attempt pada ujian ini. Tidak boleh tidak, karena ini adalah self-finance, kantor akan menggantinya apabila lulus...tidak jika tidak lulus...phufff...you will definetely loose US$ 300...oo, mama.

The Journey just starts, the preparation for Lab Exam begins, I can see the awfull days in front of me.

Persiapan untuk Ujian Written selama 6 bulan masih belum hilang capeknya. Sering begadang sendirian di rumah baca-baca buku Cisco, yaitu buku-buku yang direkomendasikan dalam blueprint CCIE. Prakteknya dengan coba menerapkan apa yang dibaca di real-network pelanggan dan of course...simulator

Sekarang...lagi mo ngumpulin duit buat beli router and switch bekas , buat bikin home-lab di rumah. Itu juga butuh duit engga sedikit, untuk kebutuhan sekitar 6 router dan 2 switch bekas dibutuhkan setidaknya rp 20 juta. Menurut Cisco, untuk mengikuti Lab exam setidaknya seorang candidate telah memiliki jam terbang Lab (Lab ya...bukan at work) minimal 500 jam dan work experience at least 2-5 years. CCIE Fellows di milis ccieindo malah menyarankan untuk jam terbang Lab dalam range 750-1000 jam. Kalau nge-Lab dengan memanfaatkan jam kantor kayaknya gak mungkin, pekerjaan aku di sini lumayan sibuk kecuali memang kantor mengijinkan untuk menggunakan office hour untuk nge-lab. Paling-paling di kantor cuma bisa baca-baca. Makanya bikin home lab adalah suatu keharusan, itupun dengan ambil jatah jam tidur (ngurangin family-time juga riskan). Dengan peralatan seadanya ( 6 router, 2 switch) setidaknya 80 % topik ujian tercover, itu kata para suhu CCIE di ccieindo. Apabila dengan semangat yang tetap stabil, dalam seminggu ada 5 hari dikali 3 jam sehari ...maka untuk mencapai sedikitnya 500 jam jam terbang Lab, sekitar 1 tahun adalah waktu yang dibutuhkan. Saat itu mestinya aku sudah ready.
Mengingat bahwa passing score Lab Exam adalah 80 dari 100...udah menggigil duluan neh..

Cisco bilang seorang CCIE candidate setelah lulus ujian written mesti sudah mengambil ujian Lab max 18 bulan, otherwise status kelulusan ujian written nya akan hangus atau dia mesti ikut ujian written lagi. Artinya, maksimum 18 bulan adalah waktu yang tersedia sebelum aku siap untuk Lab Exam.

The Journey just starts, the preparation for Lab Exam begins, I can see the awfull days in front of me.

Ngeri? sejujurnya: Ya...
Supaya bisa mengikuti Lab Exam, dalam hal ini aku masih mengandalkan support kantor. Engga kuat deh, kalau bayar Exam Fee sebesar US$ 1250 berikut transport dan allowance ke negara tempat ujian by your self (yang terdekat adalah Australia dan Hongkong). Mesti nabung berapa lama? Apa lagi kalau fail...menurut statistik, tinggal kelulusan kandidat CCIE pada Lab Exam adalah 2,5 kali. Artinya untuk menjadi CCIE, seorang kandidat setidaknya mencoba minimal 2 kali ujian Lab. Memang ada sih yang lulus first attempt, 2 bulan lalu 2 orang Indonesia langsung lulus pada first attempt, kalau gak salah mereka sebelumnya udah dikirim duluan sama company nya untuk ikut bootcamp CCIE R/S Lab di USA. Ditambah semangat dan disiplin belajar yang tinggi (dan tidak lupa....company supports :) ) memang tdk mustahil seseorang kandidat CCIE lulus di first attempt.

Sebetulnya aku masih beruntung, walaupun gak full kantor masih mau support. Ya udah, aku tinggal melakukan apa yang aku sanggup, selebihnya mudah-mudahan kantor sanggup support.

Oke...langkah sudah dijejakkan ke depan, tidak ada langkah mundur. With or without Company supports the show must go on....Dear God, pls give us the best!